Dalam
berkomunikasi kita menggunakan bahasa sebagai alat untuk menyampaikan apa yang
ingin kita utara kan. Berbicara memang hal yang mudah , namun kita juga harus
memperhatikan aturan-aturan yang ada dalam suatu bahasa dan bagaimana cara
penyampaiannya secara benar. Yang kita harus perhatikan yaitu , dengan siapa
kita berbicara, pada situasi formal atau non formal, pemilihan bahasa yang akan
di gunakan dan termasuk pilihan kata yang tepat.
Dalam kesempatan kali ini, akan di bahas mengenai bagaimana menggunakan kata-kata atau kosa kata yang tepat dalam bahasa yang biasa di sebut dengan diksi atau pilihan kata.
Dalam kesempatan kali ini, akan di bahas mengenai bagaimana menggunakan kata-kata atau kosa kata yang tepat dalam bahasa yang biasa di sebut dengan diksi atau pilihan kata.
Pengertian Diksi
Berikut ini pengertian diksi menurut para ahli, antara lain
sebagai berikut :
1. Pengertian diksi
menurut Gorys Keraf
Diksi dan gaya bahasa di tuliskan dalam beberapa poin yang
penting , yaitu :
a. Diksi mencakup
pengertian kata-kata mana yang harus di pakai untuk mencapai suatu gagasan,
cara membentuk kelompok kata yang tepat atau penggunaan ungkapan dan gaya bahasa
yang baik di pakai dalam situasi tertentu.
b. Diksi adalah kemampuan
dalam membedakan nuansa makna gagasan yang ingin di sampaikan sekaligus
kemampuan untuk menemukan bentuk kata yang sesuai dengan situasi sehingga
memiliki nilai rasa yang tinggi.
c. Diksi yang tepat
dan sesuai mungkin hanya bisa digunakan oleh orang yang memiliki perbendaharaan
kata luas.
2. Pengertian diksi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
Diksi adalah pilihan kata yang tepat dan selaras (dalam
penggunaannya) untuk mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu
(seperti yang diharapkan)
Diksi adalah kemampuan membedakan secara tepat makna dari
suatu gagasan yang ingin disampaikan dan kemampuan untuk menemukan bentuk yang
sesuai (cocok) dengan situasi dan aturan-aturan berbahasa yang ada dalam suatu
lingkungan masyarakat.
Diksi mencakup pengertian kata-kata mana yang dipakai untuk
menyampaikan suatu maksud kepada lawan bicara, bagaimana membentuk
pengelompokan kata-kata yang tepat atau menggunakan ungkapan-ungkapan yang
tepat, dan gaya mana yang paling baik digunakan dalam suatu situasi. Pilihan
kata yang tepat dan sesuai hanya dimungkinkan oleh penguasaan sejumlah besar
kosa kata atau pembendaharaan kata bahasa itu. Sedangkan yang dimaksud
perbendaharaan kata atau kosa kata suatu bahasa adalah keseluruhan kata yang
dimiliki oleh sebuah bahasa.
Fungsi diksi
Adapun fungsi dari diksi antara lain sebagai berikut :
1. Memudahkan pembaca atau pendengar untuk
memahami secara benar apa yang disampaikan oleh pembicara atau penulis
2. Untuk mencapai target komunikasi yang
efektif
3. Melambangkan gagasan yang di ekspresikan
secara verbal.
4. Membentuk gaya ekspresi gagasan yang
tepat (sangat resmi, resmi, tidak resmi) sehingga menyenangkan pendengar atau
pembaca.
Syarat-syarat pemilihan kata (diksi)
Agar menghasilkan cerita yang menarik, diksi atau pemilihan
kata harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
1. Dalam pemilihan kata
haruslah tepat agar gagasan yang akan di sampaikan dapat tersampaikan secara
jelas
2. Dapat di bedakan
secara jelas mana makna denotasi dan mana makna konotasi
3. Menguasai berbagai
macam kosakata dan mempu memanfaatkan kata-kata tersebut menjadi kalimat yang
jelas, efektif, dan efisien.
4. Tidak menafsirkan
makna kata secara subjektif berdasarkan pendapat sendiri.
Macam macam hubungan makna :
1. Sinonim
Merupakan kata-kata yang memiliki persamaan / kemiripan makna. Sinonim sebagai
ungkapan (bisa berupa kata, frase, atau kalimat) yang maknanya kurang lebih
sama dengan makna ungkapan lain. Contoh: Kata buruk dan jelek, mati dan wafat.
2. Antonim.
Merupakan ungkapan (berupa kata, frase, atau kalimat) yang maknanya dianggap
kebalikan dari makna /ungkapan lain. Contoh: Kata bagus berantonim dengan kata
buruk; kata besar berantonim dengan kata kecil.
3. Polisemi.
Adalah sebagai satuan bahasa (terutama kata atau frase) yang memiliki makna
lebih dari satu. Contoh: Kata kepala bermakna ; bagian tubuh dari leher ke
atas, seperti terdapat pada manusia dan hewan, bagian dari suatu yang terletak
di sebelah atas atau depan, seperti kepala susu, kepala meja,dan kepala kereta
api, bagian dari suatu yang berbentuk bulat seperti kepala, kepala paku dan
kepala jarum dan Iain-lain.
4. Hiponim.
Adalah suatu kata yang yang maknanya telah tercakup oleh kata yang lain,
sebagai ungkapan (berupa kata, frase atau kalimat) yang maknanya dianggap
merupakan bagian dari makna suatu ungkapan. Contoh : kata tongkol adalah
hiponim terhadap kata ikan, sebab makna tongkol termasuk makna ikan.
5. Hipernim.
Merupakan suatu kata yang mencakup makna kata lain.
6. Homonim.
Merupakan kata-kata yang memiliki kesamaan ejaan dan bunyi namun berbeda arti.
7. Homofon.
Merupakan kata-kata yang memiliki bunyi sama tetapi ejaan dan artinya berbeda.
8. Homograf.
Merupakan kata-kata yang memiliki tulisan yang sama tetapi bunyi dan artinya
berbeda.
KALIMAT
Dardjowidojo (1988) menyatakan bahwa kalimat ialah bagian
terkecil dari suatu ujaran atau teks (wacana) yg mengungkapkan pikiran yg utuh
secara ketatabahasaan. Slametmuljana (1969) menjelaskan kalimat sebagai keseluruhan
pemakaian kata yg berlagu,disusun menurut sistem bahasa yang bersangkutan; mungkin yg
dipakai hanya satu kata, mungkin lebih. Kridalaksana (2001) juga mengungkapkan kalimat sebagai satuan bahasa yg secara
relatif berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final, & secara aktual
maupun potensial terdiri dari klausa; klausa bebas yg menjadi bagian kognitif
percakapan; satuan proposisi yg merupakan gabungan klausa atau merupakan satu
klausa, yg membentuk satuan bebas; jawaban minimal, seruan, salam, dan sebagainya. Badudu (1994) mengungkapkan bahwa sebagai sebuah satuan,
kalimat memiliki dimensi bentuk & dimensi isi. Kalimat harus memenuhi
kesatuan bentuk sebab kesatuan bentuk itulah yg menjadikan kesatuan arti
kalimat. Kalimat yg yang strukturnya benar tentu memiliki kesatuan bentuk
sekaligus kesatuan arti. Wujud struktur kalimat adalah rangkaian kata-kata yg
disusun berdasarkan aturan-aturan tata kalimat. Isi suatu kalimat adalah
gagasan yg dibangun oleh rangkaian konsep yg terkandung dalam kata-kata. Jadi,
kalimat (yang baik) selalu memiliki struktur yg jelas. Setiap unsur yg terdapat
di dalamnya harus menempati posisi yg jelas. Setiap unsur yg terdapat di
dalamnya harus menempati posisi yg jelas dalam hubungan satu sama lain.
Kata-kata itu diurutkan menurut aturan tata kalimat.
Dardjowidjojo (1988) juga menjelaskan bahwa kalimat umumnya
berwujud rentetan kata yg disusun sesuai dengan
kaidah yg berlaku. Setiap kata termasuk kelas kata atau kategori kata, &
mempunyai fungsi dalam kalimat. Pengurutan rentetan kata serta macam kata yg
dipakai dalam kalimat menentukan pula macam kalimat yg dihasilkan.
ALINEA(PARAGRAF)
Paragraf / Alinea adalah kesatuan pikiran yang
mengungkapkan ide pokok yang berbentuk dalam rangkaian kalimat yang berkaitan
dengan bentuk (kohesi) dan makna (koherensi).
Bentuk Paragraf :
1. Deduktif : inti paragraf berada di
awal paragraf
2. Induktif : inti kalimat berada di kalimat terakhir
3. Campuran : inti paragraf di kalimat pertama dan terakhir
4. Ineratif : inti paragraf di tengah-tengah paragraf
Jenis Paragraf :
1. Paragraf Narasi : penceritaan suatu kejadian secara runtut sesuai urutan
waktu
2. Paragraf Deskripsi : paragraf yang menggambarkan sesuatu dengan jelas dan
terperinci
3. Paragraf Persuasi : jenis paragraf yang mengungkapkan ide, gagasan, atau
pendapat penulis dengan bukti dan fakta (benar-benar terjadi)
4. Paragraf Eksposisi : karangan yang bertujuan untuk menginformasikan tentang
sesuatu sehingga memperluas pengetahuan pembaca
5. Paragraf Argumentasi : sebuah paragraf yang menjelaskan pendapat dengan berbagai
keterangan dan alas an
KARYA ILMIAH
Karya Ilmiah tulisan atau laporan tertulis yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian suatu masalah oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan. Data, simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan acuan (referensi) bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya. Karya ilmiah sering juga disebut "tulisan akademis" (academic writing) karena biasa ditulis oleh kalangan kampus perguruan tinggi --dosen dan mahasiswa. Karya ilmiah berfungsi sebagai sarana untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi berupa penjelasan (explanation), prediksi (prediction), dan pengawasan (control).
Karakteristik Karya Ilmiah
Karakteristik karya ilmiah yang membedakannya dengan tulisan
non-ilmiah antara lain:
1. Mengacu pada
teori sebagai landasan berpikir dalam pembahasan
masalah.
2. Lugas --tidak
emosional, bermakna tunggal, tidak menimbulkan interprestasi lain.
3. Logis --disusun
berdasarkan urutan yang konsisten
4. Efektif --ringkas dan
padat.
5. Efisien -- hanya
mempergunakan kata atau kalimat yang penting dan mudah dipahami.
6. Objektif
berdasarkan fakta --setiap informasi dalam kerangka ilmiah selalu apa
adanya, sebenarnya, dan konkret.
7. Sistematis --baik
penulisan dan pembahasan sesuai dengan prosedur dan sistem yang berlaku.
Jenis-jenis Karya Tulisan Ilmiah
- Artikel
Dalam istilah jurnalistik, artikel adalah tulisan berisi pendapat subjektif
penulisanya tentang suatu masalah atau peristiwa. Dalam konteks ilmiah, artikel adalah karya tulis yang dirancang untuk dimuat
dalam jurnal atau buku kumpulan artikel yang ditulis dengan tata cara ilmiah
dan mengikuti pedoman atau konvensi ilmiah yang telah disepakati. Artikel
ilmiah diangkat dari hasil pemikiran dan kajian pustaka atau hasil pengembangan
proyek.
Sistematika Artikel:
1. Judul
2. Nama Penulis
-- tanpa gelar akademik
3. Abstrak --ringkasan
tulisan, gambaran umum isi artikel.
4. Kata Kunci --3-5
keywords.
5. Pendahuluan -- latar
belakang masalah dan rumusan singkat (1-2 kalimat) pokok bahasan dan tujuannya.
6. Kerangka Teori (Kajian
Teori) --dasar teori yang menjadi acuan.
7. Pembahasan --kupasan,
analisis, argumentasi, komparasi, keputusan, dan pendirian atau sikap penulis
8. Penutup
-- simpulan dan saran
9. Daftar Pustaka
- Makalah
Makalah adalah karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu masalah yang
pembahasannya berdasarkan data di lapangan yang bersifat
empiris-objektif. Makalah biasanya disajikan dalam sebuah seminar atau
dipresentasikan di kelas (tugas perkuliahan).
Makalah juga diartikan sebagai karya ilmiah mahasiswa mengenai suatu topik
tertentu yang tercakup dalam ruang lingkup suatu perkuliahan. Makalah mahasiswa
umumnya merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan suatu perkuliahan, baik
berupa kajian pustaka maupun hasil kegiatan perkuliahan lapangan.
Pengertian yang lain dari makalah adalah karya tulis yang memuat pemikiran
tentang suatu masalah atau topik tertentu yang ditulis secara sistematis dan
runtut dengan disertasi analisis yang logis dan objektif. Makalah ditulis untuk
memenuhi tugas terstruktur yang diberikan oleh dosen atau ditulis atas
inisiatif sendiri untuk disajikan dalam forum ilmiah.
Sistematika Makalah:
1. Pendahuluan
2. Pembahasan
3. Kesimpulan
- Kertas Kerja
Kertas kerja (work paper) pada prinsipnya sama dengan makalah, namun dibuat
dengan analisis lebih dalam dan tajam dan dipresentasikan pada seminar atau
lokakarya yang biasanya dihadiri oleh ilmuwan. Kertas kerja itu menjadi acuan
untuk tujuan tertentu dan bisa diterima atau dimentahkan oleh forum ilmiah.
- Paper
Paper adalah sebutan khusus untuk makalah di kalangan akademisi
(mahasiswa) dalam kaitannya dengan pembelajaran dan pendidikannya sebelum
menyelesaikan jenjang studi (Diploma/S1/S2/S3). Sistematika penulisannya sama
dengan artikel atau makalah, tergantung panduan yang berlaku di perguruan
tinggi masing-masing.
- Skripsi
Skripsi adalah karya tulis ilmiah mahasiswa untuk menyelesaikan jenjang
studi S1 (Sarjana). Skripsi berisi tulisan sistematis yang mengemukakan
pendapat penulis berdasarkan pendaagt (teori) orang lain.
Pendapat yang diajukan harus didukung oleh data dan fakta empiris-objektif,
baik bedasarkan penelitian langsung (obsevasi lapangan, atau percobaan di
laboratorium), juga diperlukan sumbangan material berupa temuan baru dalam
segi tata kerja, dalil-dalil, atau hukum tertentu tentang salah satu aspek atau
lebih di bidang spesialisasinya.
- Tesis
Tesis adalah karya tulis ilmiah mahasiswa untuk menyelesaikan jenjang
studi S2 (Pasca Sarjana) yang sifatnya lebih mendalam dibandingkan dengan
skripsi. Tesis mengungkapkan pengetahuan baru yang diperoleh
dari penelitian sendiri.
- Disertasi
Disertasi --disebut juga "Ph.D Thesis"-- adalah karya tulis
ilmiah mahasiswa untuk menyelesaikan jenjang studi S3 (meraih gelar
Doktor/Dr) yang mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh
penulis berdasarkan data dan fakta yang sahih (valid) dengan analisis yang
terinci). Disertasi ini berisi suatu temuan penulis sendiri, yang berupa
temuan orisinal.
- Artikel Ilmiah Populer
Selain ketujuh jenis karya ilmiah, ada juga yang disebut artikel ilmiah
populer, yaitu artikel ilmiah yang ditulis dengan gaya bahasa populer (bahasa
media/bahasa jurnalistik) untuk dimuat di media massa (suratkabar, majalah,
tabloid).
Referensi:
Dwiloka, Bambang. 2005. Teknik Menulis Karya Ilmiah.
Penerbit Rineka Cipta
Farkhan, M. 2006. Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta: Penerbit
Cella.
Sudjana, N. 1988. Tuntunan penyusunan karya ilmiah:
makalah-skripsi-tesis-disertasi. Sinar Baru.
Nasuhi, H. . dkk. 2007. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah
(Skripsi, Tesis, dan Disertasi). Jakarta: CeQDA.
No comments:
Post a Comment